Entri Populer

Kamis, 24 November 2011

Strategic Planning


Perencanaan strategis
Perencanaan strategis adalah proses organisasi mendefinisikan strategi atau arah, dan membuat keputusan tentang alokasi sumber daya untuk mengejar strategi ini, termasuk modal dan orang-orang. Dalam rangka untuk menentukan di mana ia pergi, organisasi perlu tahu persis di mana ia berdiri, kemudian menentukan di mana ia ingin pergi dan bagaimana hal itu akan sampai di sana. Dokumen yang dihasilkan disebut "rencana strategis."Sementara perencanaan strategis dapat digunakan untuk merencanakan secara efektif jangka panjang arah perusahaan, seseorang tidak dapat menggunakannya untuk andal meramalkan bagaimana pasar akan berkembang dan apa masalah akan muncul dalam waktu dekat. Oleh karena itu, inovasi strategis dan bermain-main dengan "rencana strategis" harus menjadi strategi landasan bagi suatu organisasi untuk bertahan hidup iklim usaha yang bergolak.Perencanaan strategis adalah pertimbangan formal dari arah masa depan organisasi.Semua perencanaan strategis berkaitan dengan setidaknya satu dari tiga pertanyaan kunci:1. "Apa yang kita lakukan?"2. "Untuk siapa kita melakukannya?"3. "Bagaimana kita unggul?"Dalam banyak organisasi, ini dipandang sebagai proses untuk menentukan di mana sebuah organisasi akan selama tahun depan atau-lebih khusus-3 sampai 5 tahun (jangka panjang), meskipun beberapa memperluas visi mereka untuk 20 tahun.Sebuah proses perencanaan strategis bukanlah sesuatu yang dapat terjadi dalam cara ad hoc, pada pertemuan perencanaan rutin atau selama rapat staf. Hal ini membutuhkan perencanaan yang cermat untuk mengatur itu sehingga proses menyeluruh dan komprehensif. Ketika Anda mengembangkan atau merevisi rencana strategis, Anda menetapkan parameter untuk pekerjaan organisasi Anda, biasanya selama dua hingga tiga tahun atau lebih. Jadi, itu tidak masuk akal untuk menghabiskan beberapa waktu dan perencanaan energi untuk proses perencanaan strategis Anda.WAKTUPertanyaan yang diajukan di sini adalah:· Bila Anda perlu melakukan proses perencanaan strategis?· Bagaimana sering Anda perlu melakukan proses perencanaan strategis?· Pada titik apa dalam siklus organisasi atau proyek yang Anda perlu melakukan proses perencanaan strategis?· Bagaimana lama sebaiknya proses perencanaan strategis itu?
Beberapa saran:· Anda perlu proses perencanaan strategis ketika kerangka kerja strategis dalam organisasi Anda atau fungsi proyek perlu dikembangkan, diklarifikasi, atau konsolidasi.Pada halaman berikutnya, Anda akan menemukan kuesioner untuk membantu Anda memutuskan apakah atau tidak organisasi atau proyek perlu untuk mengatur proses perencanaan strategis.· Jangan melakukan proses perencanaan strategis yang lebih dari sekali setiap dua tahun kecuali konteks eksternal atau internal telah berubah secara dramatis. Biasanya sekali dalam tiga tahun sudah cukup. Hal ini tidak mengecualikan Anda dari melakukan tinjauan strategis lebih sering, misalnya setahun sekali. Sebuah tinjauan strategis yang cepat - hari atau kurang di mana Anda melihat kerangka kerja strategis, terhadap apa yang terjadi secara internal maupun eksternal, sebagai semacam cek realitas.• Ada berbagai kali dalam siklus hidup dari suatu proyek atau organisasi mana masuk akal untuk melakukan proses perencanaan strategis. Jadi, misalnya, ketika Anda memulai sebuah proyek baru atau organisasi baru, maka Anda perlu melakukan proses perencanaan strategis. Jika Anda baru saja evaluasi utama dari organisasi atau bekerja, dan ini telah menyebabkan rekomendasi menantang, maka Anda mungkin memutuskan untuk memiliki proses perencanaan strategis segera setelah itu. Ketika Anda mencapai akhir fase utama dalam proyek, masuk akal untuk meninjau kemajuan dan mempersiapkan untuk tahap berikutnya melalui proses perencanaan strategis.· Ini tidak mungkin untuk melakukan proses perencanaan menyeluruh strategis dalam kurang dari tiga hari. Jika Anda tidak digunakan untuk proses semacam ini, Anda akan membutuhkan setidaknya empat atau lima hari.

 
LANGKAH MENUJU RENCANA STRATEGISVisiLangkah pertama adalah untuk mengembangkan Visi realistis untuk bisnis. Ini harus disajikan sebagai gambaran pena bisnis dalam waktu tiga tahun atau lebih dalam hal penampilan fisiknya mungkin, ukuran, kegiatan dll Jawaban pertanyaan: "jika seseorang dari Mars mengunjungi bisnis, apa yang akan mereka lihat (atau rasa )? " Pertimbangkan produk masa depan, pasar, pelanggan, proses, lokasi, dll staf Berikut ini adalah contoh yang bagus dari visi:Aku akan datang ke Indonesia, yang merupakan negara bagi saya. Sesampai di sana, saya akan menjadi General Manager terbesar membangun kembali Hotel Indonesia dalam sejarah .......... Aku akan pergi ke Hotelier sebagai Penulis, GM dan akhirnya seorang pria kaya yang baik. Pada saat saya 30 saya akan memiliki membintangi membangun Hotel Indonesia dan saya akan menjadi jutawan ...... Aku akan mengumpulkan rumah-rumah, seni dan mobil. Aku akan menikah dengan istri glamor dan cerdas. Dengan 32, saya akan telah diundang ke Istana Presiden. Dikaitkan dengan presiden berikutnya yang terpilih pada tahun 2025.MisiSifat dari bisnis sering dinyatakan dalam Misi nya yang menunjukkan tujuan dan kegiatan usaha, misalnya, "untuk merancang, mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk lini khusus untuk dijual berdasarkan fitur tertentu untuk memenuhi diidentifikasikebutuhan kelompok pelanggan tertentu melalui saluran distribusi tertentu di daerah geografis tertentu ". Sebuah pernyataan di sepanjang garis-garis ini menunjukkan apa bisnis adalah tentang dan jauh lebih jelas daripada berkata, misalnya, "kita dalam elektronik" atau lebih buruk lagi, "kita dalam usaha untuk membuat uang" (dengan asumsi bahwa bisnis tidak mint !). Juga, beberapa orang bingung pernyataan misi dengan pernyataan nilai (lihat di bawah) - mantan harus sangat keras kepala sedangkan yang kedua dapat menangani dengan 'lembut' isu seputar bisnis. Para contrastshard berikut meja dan pernyataan misi lembut. Misalnya:Perusahaan akan terlibat dalam penelitian, pengembangan, pembuatan, dan dan penjualan struktur elektronik terpadu untuk memenuhi kebutuhan produsen sistem elektronik. Ini akan mencakup film tipis, film tebal, perangkat semikonduktor, dan .........Berbagai proses akan dibentuk, baik di tingkat laboratorium dan produksi ...... serta pengembangan dan pembuatan pengolahan khusus dan alat uji yang diperlukan untuk melaksanakan proses ini. Produk dapat mencakup transistor dioded ....... Pelanggan utama untuk produk ini diharapkan menjadi produsen sistem elektronik yang canggih .....Hal ini diantisipasi bahwa banyak dari pelanggan ini akan berlokasi di luar Indonesia
Nilai-nilaiUnsur berikutnya adalah untuk mengatasi Nilai yang mengatur operasi bisnis dan melakukan hubungan dengan atau masyarakat pada umumnya, pelanggan, pemasok, karyawan, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya.TujuanElemen kunci ketiga adalah untuk secara eksplisit menyatakan Tujuan bisnis dalam hal hasil yang dibutuhkan / ingin dicapai dalam jangka menengah / panjang. Selain mungkin menunjukkan kebutuhan untuk mencapai keuntungan biasa (dinyatakan sebagai pengembalian dana pemegang saham '), tujuan harus berhubungan dengan harapan dan persyaratan dari semua pemangku kepentingan utama, termasuk karyawan, dan harus mencerminkan alasan yang mendasari untuk menjalankan bisnis. Tujuan-tujuan ini bisa menutupi pertumbuhan, profitabilitas, teknologi, penawaran dan pasar.StrategiBerikutnya adalah Strategi - aturan dan pedoman oleh yang misi, tujuan dll dapat dicapai.Mereka dapat menutupi bisnis secara keseluruhan, termasuk hal-hal seperti diversifikasi, pertumbuhan organik, atau rencana akuisisi, atau mereka dapat berhubungan dengan hal-hal utama dalam bidang fungsional utama, misalnya:Arus kas internal perusahaan akan mendanai semua pertumbuhan masa depan.Produk baru progresif akan menggantikan yang sudah ada selama 3 tahun ke depan.Semua pekerjaan perakitan akan dikontrak keluar untuk menurunkan titik impas perusahaan.
           
Gunakan SWOTs untuk membantu mengidentifikasi strategi mungkin dengan membangun kekuatan, kelemahan penyelesaian, memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Untuk diskusi lebih lanjut tentang strategi, lihat kertas di Merancang Strategi Bisnis serta barang-barang di bawah ini: Belakang Gunakan bila Perencanaan Strategis, Efek tidak sama terhadap Penyebab ketika Perencanaan Strategi dan SWOTs - Kunci Strategi Bisnis.TujuanBerikutnya datang Tujuan. Ini adalah khusus sementara atau akhir berbasis waktu pengukuran harus dicapai dengan menerapkan strategi dalam mengejar tujuan perusahaan, misalnya, untuk mencapai penjualan $ 3 juta dalam waktu tiga tahun. Tujuan harus dapat diukur, konsisten, realistis dan dapat dicapai. Mereka dapat berhubungan dengan faktor-faktor seperti pasar (ukuran dan saham), produk, keuangan, profitabilitas, pemanfaatan, efisiensi.ProgramUnsur-unsur terakhir adalah Program yang ditetapkan rencana implementasi untuk strategi kunci. Ini harus mencakup sumber daya, tujuan, waktu-skala, tenggat waktu, anggaran dan target kinerja.

Lingkup Perencanaan Strategis
Dilihat dari ruang lingkup itu:
a. rencana strategis (perencanaan strategis), menggambarkan tujuan jangka panjang politik dan realisasi waktu yang lama. Rencana Model sulit untuk berubah.
b. rencana taktis (perencanaan taktis) adalah rencana yang berisi deskripsi dari jangka pendek, mudah untuk menyesuaikan kegiatan mereka, asalkan tujuan tidak berubah.
c. rencana komprehensif (perencanaan terpadu) adalah rencana yang berisi deskripsi lengkap dan lengkap.
d. rencana (perencanaan terpadu) adalah rencana, yang berisi penjelasan rinci harus terintegrasi, misalnya, dengan non-program kesehatan.

Selasa, 22 November 2011

Tugas Kuliah On Line FO (prepared by Derry Azanning PBU 7 Batch 3)

Di beberapa hotel besar bagian reception tidak hanya menangani tamu check in saja tetapi juga menangani tamu check out juga, penggabungan tugas ini mungkin dilakukan jika hotel sudah menerapkan sistem komputer, ada banyak istilah yang digunakan untuk bagian ini antara lain Front Desk Agent, Guest Service Assistant, Ambasador, Room Clerk.

Seorang reception adalah orang yang penting bagi tamu dan hotel, bagi tamu petugas reception adalah orang yang paling sering dihubungi selama mereka menginap. Bagi hotel petugas reception adalah orang yang menciptakan dan mempertahankan citra yang baik dan membuat tamu ingin datang kembali ke hotel.

Referensi Pertama

Deskripsi pekerjaan Receptionist/ Front Desk Agent (FDA)
Reception mempunyai tugas dan tanggungjawab yang penting dalam
menunjang tujuan dari sebuah hotel karena bagian ini banyak
berhubungan langsung dengan pengunjung dan tamu hotel.

Rincian tugas bagian reception yaitu:
1. Menyambut tamu tiba
2. Memproses pendaftaran tamu
3. Mempersiapkan kedatangan tamu dan menentukan kamar untuk tamu
4. Menangani kunci kamar tamu
5. Menjawab telepon dengan cepat dan ramah
6. Menangani permintaan tamu selama menginap seperti pindah kamar & sleep out
7. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu
8. Menyelesaikan permasalahan tamu yang berhubungan dengan produk dan pelayanan hotel
9. Membuat laporan yang berhubungan dengan tamu & kamar seperti laporan tingkat hunian kamar, laporan tamu yang menginap di hotel .
Referensi dari smipusi.blogspot.com






Referensi Kedua

Deskripsi pekerjaan Receptionist/ Front Desk Agent (FDA)
Ringkasan pekerjaan Receptionist/ Front Desk Agent (FDA) : menangani registrasi tamu, memberikan pelayanan sebelum tamu menginap serta menangani check-out tamu beserta pembayarannya.

Atasan langsung Receptionist/ Front Desk Agent (FDA) : FO Supervisor

Tugas pokok Receptionist/ Front Desk Agent (FDA) :
a. Menyambut tamu yang datang di front desk dengan ramah dan sopan.
b. Melakukan pendaftaran tamu
c. Mencatat uang deposit tamu untuk menginap
d. Menangani tamu check-out
e. Melayani penukaran mata uang asing ke mata uang lokal
f. Memasukkan tamu yang sudah check-in dalam satu laporan harian.
g. Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staff tersebut bertugas pada hari tersebut.

Referensi dari derry-azanning.blogspot.com

Referensi Ketiga

Deskripsi pekerjaan Receptionist/ Front Desk Agent (FDA)
Melayani tamu secara efisien, ramah tamah dan professional di Front Desk, juga selalu meningkatkan dan mempertahankan standard service & keramah tamahan dari waktu ke waktu.

URAIAN TUGAS
 Menguasai dan memahami:
- Check in dan check out prosedur
- Product Knowledge
- Melayani tamu check in dan check out.
 Melakukan penataan atas ketepatan formulir dan informasi.
 Mencatat data “Forwarding Address” tamu.
 Membantu tamu dalam pengisian Registration Card, memeriksa kelengkapan dan ketepatan pengisian.
 Meminta meng-copy kartu pengenal/Passport tamu bila merasa perlu.
 Memberikan kunci kamar sesuai dengan tipe kamar yang diminta.

Referesi dari ihs-indonesia.info

 

Rabu, 09 November 2011

Surat Pemesanan Kamar Rombongan dari Travel Agent


Denpasar February 2, 2011

To: Reservation Clerk
Brilliant Hotel
Jalan Sudirman (SCBD) 27 A
Indonesia

Introduce my name is Derry as the Public Relations Nata Tours & Travel. I would like to book a room at your hotel  for a group that consists of 20 people for 8 days, starting from March 2, later. Please prepared 10 standard twin rooms and room rates are to be borne by us. Our company address is located on the street Galleries Kingdom 49 Denpasar. To this reservation can contact me by phone number 0813 3345 9999. And please send us a confirmation letter after it as well as to the details, our group will arrive at the Soekarno-Hatta airport March 7 at 09:00 am with flight number GA 707. Our special request, please prepare fresh juice drinks in each room later and please pick us at the airport by your shuttle bus.
Thank you very much for your assistance

Faithfuly Yours


Derry

Selasa, 08 November 2011

S.O.P Menerima dan Memproses Reservasi

Standar operasional prosedur dalam menangani dan memproses reservasi tamu individual di hotel (khususnya via telepon)

1.Melakukan greeting
2.Menanyakan type dan jumlah kamar yang diminta atau dikehendaki tamu yang memesan
3.Menanyakan tanggal kedatangan dan keberangkatan tamu
4.Melakukan check pada reservation chart, apakah msih ada kamar yang masih kosong
5.Menjelaskan harga kamar dan fasilitas-fasilitas nya (apabila tidak ada kamar yang available, untuk sementara kamar diwaiting list kan dan diberitahukan secepatnya bila ada perubahan, pembatalan dan sebagainya)
6.Menanyakan nama tamu yang akan menginap, menanyakan informasi-informasi lain dari si tamu, seperti nomor telepon, alamat nya dan bagaimana metode pembayarannya. Dalam musim penuh (high season) usahakan mendapat deposit dari si tamu.
7.Setelah data yang diperlukan didapat semua, ulangi sekali lagi pesanan kamar tersebut.
8.Mengucapkan terima kasih atas pesanan kamar tersebut.
9.Langkah selanjutnya adalah memproses pesanan kamar tersebut, seperti ke memasukan nya ke dalam reservation plan, chart/ agenda dan sebagainya.

Standar operasional prosedur dalam menangani dan memproses reservasi tamu rombongan di hotel

1.Meminta nama lengkap dari tamu yang akan menginap (rincian nama tamu rombongan yang akan menginap)
2.Meminta nama lengkap si pemesan, alamat dan nomor telepon. (Biasanya yang ditulis adalah nama pemimpin rombongan)
3.Mencatat tanggal kedatangan dan keberangkatan tamu
4.Menanyakan jenis kamar dan jumlah yang dipesan
5.Menjelaskan mengenai harga kamar dan menanyakan bagaimana cara pembayarannya
6.Menanyakan jumlah orang yang akan menginap (jumlah tamu rombongan yang akan menginap)


Memperbaharui Reservasi

Pembatalan pemesanan kamar (Cancellation).
Pembatalan yang dilakukan oleh pihak pemesan, bahwa mereka tidak jadi menginap di hotel, hal tersebut dilakukan sebelum waktunya tiba. Adapun prosedur yang harus dilakukan adalah:
a. Mengambil data pemesanan yang telah dilakukan.
b. Mengisi formulir pembatalan dengan lengkap (alasan, orang yang melakukan pembatalan, no telp)
c. Mencoret slip pemesanan kamar.
d. Hapus pada tabel pemesanan kamar (reservation chart).
e. Simpan kembali pada arsip.
Amendement reservation (Perubahan pemesanan kamar).
Perubahan pemesanan kamar oleh karena sesuatu hal pemesanan kamar yang telah diterima terjadi perubahan dari yang telah disetujui. Adapun prosedur nya adalah:
    a.  Mengambil data pemesanan yang telah dilakukan.
    b. Mengisi perubahan dalam formulir perubahan pemesanan.
    c. Membuat perubahan pada slip pemesanan kamar.
    d. Merubah data pada reservation chart.
    e. Menyimpan pada arsip sesuai dengan perubahan pada tanggal tiba yang baru. 


Prosedur Sebelum Tamu VIP Tiba
 BEBERAPA HARI SEBELUM KEDATANGAN, KAMARNYA SUDAH DITENTUKAN YANG BAIK DAN DIBERI TANDA ( DI BLOCKING)
 DAFTAR TAMU VIP/ VIP NOTICE / VIP RELEASE BEBERAPA HARI SEBELUMYA HARUS SUDAH DIDISTRIBUSIKAN KE SEMUA DEPARTEMEN AGAR MASING-MASING MEMPERSIAPKAN DIRI
 BEBERAPA JAM SEBELUM KEDATANGAN, FOM /ASST. FOM MELAKUKAN CHECK TERAKHIR MEMASTIKAN SEMUANYA TELAH DIPERSIAPKAN DENGAN BAIK

Saat Tamu Tiba/ Datang

 TAMU VIP DISAMBUT LANGSUNG OLEH PIMPINAN HOTEL DAN FOM, GRO
 PENDAFTARAN DAN PENGANTARAN TAMU VIP DILAKUKAN LANGSUNG OLEH FOM/ GRO
 PROSEDUR PENANGANNAN YANG LAIN SAMA DENGAN STANDART CHECK IN BIASANYA

Referensi: internationalhotelmanagementschool.com
PBU 7 batch 3
Prepared By Derry Azanning Dwi Prakoso
derry-azannning.blogspot.com

Istilah dalam pemesanan kamar

1.P/A : Personal account, Yaitu pembayaran kontan oleh tamu yang bersangkutan
2.C/A : Company account, Yaitu pembayaran ditanggung oleh suatu kantor agen perjalanan
3.R/O : Room Only, Yaitu pembayaran yang ditanggung kamarnya saja
4.R/M : Room and Meals, Yaitu pembayaran yang di tanggung dengan sewa kamar dan biaya makan
5.XX : Cancelled, Yaitu pemesanan kamar yang di batalkan
6.Deposit : Pembayaran dilakukan oleh tamu kepada pihak hotel dalam jumlah tertentu dalam jumlah tertentu sebagai uang muka
7.Indirect Guest : Tamu yang menginap di hotel tanpa memesan kamar terlebih dahulu atau yang datang langsung ke hotel
8.Closed : Persediaan kamar sudah habis dan tidak melayani pemesanan kamar
9.On Request : Pencatatan pesanan kamar sementara menunggu adanya kamar kosong
10.Open : Persediaan kamar masih ada dan setiap pemesanan bisa di terima
11.Fully booked : Kamar hotel yang telah penuh pesanan karena telah di pesan atau sudah di huni tamu
12.Available room : Jumlah kamar yang yang tersedia di hotel yang dapat dijual
13.cancellation Fee : Biaya yang dikenakan kepada tamu dari pihak hotel karena pembatalan pemesanan kamar yang dilakukan sebelumnya.
14.High Season : Periode di mana permintaan kamar meningkat sehingga tarif mahal, seperti hari libur.
15.Hostel : Penginapan untuk yang ingin berhemat, biasanya disukai untuk kalangan backpacker.
16.Group Rate : Tarif khusus bagi tamu rombongan.
17.Low Season : Periode di mana permintaan kamar menurun sehingga tarif standar/murah, seperti hari masuk sekolah.

Selasa, 01 November 2011

Tugas Mengenai Perencanaan


Kesimpulan Dari Blog Pak Murhadi Mengenai Perencanaan Yaitu :

Definisi Perencanaan Menurut Saya Setelah Dikembangkan Adalah
  • Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan .
    • Menentukan : Menemukan ( mengungkapkan dan meyakinkan).
    • Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan
    • Tepat : Dikaitkan dengan tindakan
    • Pilihan-pilihan :
      • Pemilihan tujuan dan kriteria
      • Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan
      • Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan 
Pembagian Perencanaan Berdasarkan Waktu Menurut Saya Setelah Dikembangkan Adalah

Berdasarkan kriteria waktu ada tiga macam perencanaan yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka pendek. Dalam menyusun suatu rencana, perlu terlebih dahulu ditetapkan apakah yang akan disusun itu termasuk perencanaan jangka pendek atau lainnya, sehingga langkah-langkah kegiatan dapat tersusun dan tujuan kegiatan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
a. Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai jangka waktu 10, 20 atau 25 tahun. Karena demikian panjangnya siklus perencanaan ini, maka perencanaan jangka panjang memuat rencana-rencana yang bersifat umum, global dan belum terperinci.
Perencanaan jangka panjang bersifat perspektif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi perencanaan yang berjangka waktu lebih pendek. Perencanaan jangka panjang masih perlu dijabarkan lagi menjadi perencanaan jangka menengah dan seterusnya dijabarkan menjadi perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang menetapkan sasaran misalnya sampai 20 tahun yang akan datang dan menetapkan harapan-harapan yang akan dicapai pada tahun tersebut serta mengemukakan langkah kebijaksanaan secara umum untuk mencapai sasaran tadi. Sebagai contoh misalnya, “Pendidikan di Indonesia Pada Tahun 2020”. Digambarkan misalnya perkiraan jumlah murid setiap jenjang pendidikan pada tahun 2020, demikian juga tentang kualitas lulusan pada tahun tersebut, kemudian disarankan langkah kebijaksanaan yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran tadi, baik yang menyangkut pengadaan fisik, perangkat lunaknya seperti kurikulum, pengelolaan pengawasan dan penelitian serta pengembangannya.
b. Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan jangka menengah biasanya mempunyai 4 sampai dengan 7 tahun. Perencanaan jangka menengah disusun berdasarkan perencanaan jangka panjang yang selanjutnya perlu dijabarkan lagi menjadi perencanaan jangka pendek. Repelita termasuk jenis perencanaan jangka menengah yang kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan tahunan yaitu perencanaan jangka pendek yang bersifat operasional.
Perancanaan jangka menengah seperti repelita adalah yang paling efisien ditinjau dari segi pelaksanaannya. Di dalamnya dicantumkan tujuan dan target secara lebih jelas sehingga memberikan dasar-dasar yang pasti bagi kegiatan yang direncanakan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan banyak memilih perencanaan jangka menengah dengan sistem berkelanjutan. Dalam pendekatan seperti ini, rencana tersebut diperpanjang satu tahun pada suatu waktu sambil memperbaiki sasaran-sasaran berdasarkan pengalaman pelaksanaan. Artinya, prestasi yang dicapai pada pelaksanaan yang lalu dijadikan umpan balik bagi perbaikan rencana yang selanjutnya.
c. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek biasanya mempunyai jangka waktu kurang dari 4 tahun. Salah satu perencanaan jangka pendek yang sering kita temui adalah perencanaan tahunan. Perencanaan tahunan atau disebut juga perencanaan operasional di Negara kita ini pada prakteknya merupakan suatu siklus yang selalu berulang setiap tahun yaitu mulai dari awal April sampai dengan akhir bulan Maret.

Tahap – Tahap Dasar Perencanaan Menurut Saya Setelah Dikembangkan Adalah

Menjelang akhir tahun, adalah saat yang tepat untuk merumuskan perencanaan usaha tahun mendatang. Berikut ini empat tahap dasar pembuatan perencanaan yang baik.

Tahap 1:
Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, penggunaan sumber daya perusahaan tidak efektif.
Tahap 2:
Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan kondisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik.

Tahap 3:
Mengindentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan, untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan dalam dan luar yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang, adalah bagian penting dari proses perencanaan.
Tahap 4:
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai pilihan kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian pilihan kegiatan terbaik (paling memuaskan) di antara pilihan yang ada.
Alasan Perlunya Perencanaan
1.Protective benefis : dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan                        keputusan. Jadi Dalam membuat suatu perencanaan kita harus berhati hati dan tak boleh sembarang ambil keputusan.

2.Positive benefits : dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi. Jadi dalam perencanaan itu harus mampu kita realisasikan dengan pemikiran positif dahulu dengan penuh perhitungan dan kegiatan yang positif pada nanti nya.

Manfaat Sebuah Perencanaan Menurut Saya Setelah Dikembangkan Adalah

1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

Kelemahan Perencanaan Disamping Banyak Manfaat Yang Didapat Dari Disusunnya Perencanaan, Tetapi Juga Ada Kelemahan Nya Antara Lain.
a. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
b. Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
c. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.
d. Kadang-kadang hasil yang baik didapatkan oleh penyesuaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi, tidak selalu berdasarkan rencana.
e. Ae. Dan rencana-rencana yang diikuti dan direncanakan terkadang tidak konsisten.

Tipe Perencanaan Dan Rencana Setelah Saya Kembangkan

Tipe dan Klasifikasi perencanaan
Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda. Cara pengklasifiasian perencanaan akan menentukan isi rencana dan bagaimana perencanaan itu dilakukan. Meskipun proses dasar perencanaan adalah sama bagi setiap pimpinan manajer, dalam praktek perencanaan dapat mengambil berbagai bentuk. Ini disebabkan beberapa alasan :
    a. Perbedaan tipe negara organisasi mempunyai perbedaan missi ( maksud), di mana, pendekatan perencanaan yang digunakan berbeda pula.
    b. Bahkan dalam suatu negara organisasi yang sama dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang berbeda untuk waktu-waktu yang berbeda, dan
    c. Pimpinan manajer yang berlainan akan mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.
Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebagai berikut :

1. Bidang Fungsional,
Mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.Setiap faktor memerlukan tipe perencanaan yang berbeda. Misalnya, rencana produksi akan meliputi perencanaan kebutuhan bahan, scheduling produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya. Sedang rencana pemasaran berisi target penjualan, program promosi dan sebagainya.

2. Tingkat Organisasional,
Termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk tingkat berbeda pula. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi.

3. Karakteristik-Karakteristik (sifat) Rencana,
Meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kwantitatif dan kwalitatif. Misal rencana pengembangan produk biasanya bersifat rahasia rencana produksi lebih bersifat kwantitatif dibanding rencana personalia.


4. Waktu,
Menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Semakin lama rentangan waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan terjadinya kesalahan semakin besar. Sebagai contoh, tingkat rencana pembangunan 10 tahun yang akan datang dibandingkan dengan pembangunan suatu kawasan 2 tahun mendatang.

5. Unsur-unsur Rencana,
Dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan sebagainya. Perencanaan meliputi berbagai tingkatan yang lebih tinggi. Perencanaan ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, seperti program pengembangan, anggaran, dan lain-lain.
Dalam suatu negara organisasi rencana diperinci melalui tingkatan-tingkatan yang membentuk hirarki dan paralel dengan struktur organisasi. Pada setiap tingkatan, rencana mempunyai dua fungsi :
    a. Menyediakan peralatan untuk pencapaian serangkaian sasaran dari rencana tingkatan di atasnya, dan sebaliknya menunjukkan sasaran yang harus dipenuhi rencana tingkatan di bawahnya.
    b. Rencana dari manajemen puncak akan dibuat menjadi rencana-rencana yang lebih terperinci oleh satuan- satuan manajemen menengah dan lini pertama.

Ada dua tipe utama rencana :
(1) Rencana-rencana strategic (Strategic Plans), yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan orgnisasi yang lebih luas dan
(2) Rencana-rencana Operasional (Operational Plans), penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai.

Rencana operasional
Rencana Operasional (Operational Plans), pengurangan lebih terperinci bagaimana Rencana-rencana strategis yang akan dicapai.
Ada 2 (dua) type perencanaan operasional:
    1. Rencana sekali pakai(single use plans)
Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu mendatang. Di kembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai.
    2. Rencana Tetap ( standing Plans )
Rencana tetap adalah pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi –situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.

Pengertian Planning Menurut Saya

Adalah sebuah perencanaan dalam menentukan dan menyusun yang diterapkan oleh seseorang untuk kemudian hari nya baik dalam ruang lingkup organisasi maupun perorangan dan diharapkan dapat terealisasikan dengan baik nantinya.

Keuntungan Adanya Planning Menurut Saya

1. Dengan perencanaan tujuan akan menjadi jelas, objektif dan rasional
2. Perencanaan menyebabkan semua aktvitas terarah, teratur dan ekonomis.
3. Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
4. Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
5. Perencanaan merangsang prestasi kerja
6. Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan
7. Dengan perencanaan dapat diketahui tngkat keberhasilan karyawan.
8. Dengan perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas, tepat, lengkap dan akurat.

Dasar-Dasar Pembuatan Planning Yang Baik

         1. forecasting : proses pembuatan asumsi-asumsi tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Forecasting meliputi : a) forecasting kualitatif: prediksi masa depannya menggunakan pendapat para  ahli. B). forecasting kuantitatif: prediksi masa depannya menggunakan analisa data secara matematis dan statistis (analisa time series, model ekonometri, survey statistik)
   2. Penggunaan skenario : meliputi penentuan beberapa alternatif skenario masa yang akan dtaang atau keadaan peristiwa yang mungkin terjadi. Pengidentifikasian kemungkinan skenario yang berbeda waktunya akan membantu organisasi beroperasi lebih fleksibel dalam lingkungan yang dinamis.
   3. benchmarking : perbandingan eksternal untuk mengevaluasi secara lebih baik suatu arus kinerja dan menentukan kemungkinan tindakan yang dilakukan untuk masa yang akan datang. Tujuan nya : untuk mengetahui apakah orang-orang dan organisasi bekerja dengan baik dan merencanakan bagaimana menggabungkan ide-ide tersebut dalam pengoperasiannya.
   4. partisipasi dan keterlibatan (perencanaan partisipatif yang aktif) : perencanaan di mana semua orang yang mungkin akan memperngaruhi hasil dari perencanaan dan atau akan membantu mengimplementasikan perencanaan-perencanaan tersebut.
   5. penggunaan staf perencana ( fungsi staf perencana) : bertanggung jawab dalam mengarahkan dan mengkoordinasi sistem perencanaan untuk organisasi secara keseluruhan atau untuk salah satu komponen perencanaan yang utama. 

Isi-Isi Sebuah Perencanaan Mengenai Studi Kasus Pengembangan Mutu SDM

Langkah-langkah perencanaan mutu SDM sangatlah penting.Tujuannya agar  pengembangan mutu sumberdaya manusia (SDM) dapat mencapai hasil optimum melalui proses evaluasi secara terukur.

a.  Pembatasan Lingkup Masalah
Mengetahui hakekat masalah mutu SDM yang sebenarnya lewat identifikasi penyimpangan situasi yang diinginkan adalah penting. Hal ini untuk membedakan apakah situasi baru yang timbul memang suatu masalah atau hanya gejala saja.Lalu dari batasan masalah ini dapat diuraikan lebih lanjut lagi dalam tahap pencarian fakta faktor penyebab dari masalah. Misalkan masalah yang menyangkut kinerja karyawan yang cenderung menurun dari waktu ke waktu. Masalah ini dapat dibatasi lagi hanya dari segi motivasi, kepuasan kerja dan produktivitas kerja.
Manajer  pasti tidaklah mudah mengenal masalah mutu SDM karena tidak jarang masalah yang sebenarnya terjadi terselubung dalam berbagai bentuk dan lingkup yang kurang jelas. Oleh karena itu diperlukan keahlian, keterampilan dan pengalaman untuk dapat mendiagnosis secara tepat dan kemudian memikirkan cara pendekatannya.

  b.   Pengumpulan Data dan Analisis Data
Langkah berikutnya adalah pengumpulan data dan atau informasi. Data dan informasi ini diperlukan manajer dalam usaha untuk mengantisipasi keadaan dan masalah yang mungkin timbul lewat analisis data.
Data yang dikumpulkan perlu dibatasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengembangan mutu SDM. Fakta dan data yang telah terkumpul, terolah dengan sistematis serta tersimpan hanyalah merupakan alat. Yang lebih penting, apabila fakta dan data tersebut diharapkan mampu menggambarkan potensi-potensi yang sebenarnya. Dari situ dapat digambarkan kondisi dan situasi saat ini. Dalam analisis data tersebut dapat dimunculkan pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.           Situasi yang bagaimanakah yang menimbulkan masalah mutu SDM yang  pernah  dihadapi? Jawaban dari pertanyaan ini akan memungkinkan fakta / data apa saja yang relevan atau diperlukan serta bagaimana urgensinya bagi pendekatan masalah. Misalnya kinerja karyawan sangat terkait dengan faktor intrinsik dan ekstrinsik karyawan. Lalu data yang dibutuhkan antara lain faktor intrinsik berupa karakteristik (usia, pendidikan, pengalaman kerja) , motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Sementara faktor ekstrinsik berupa data manajemen kompensasi, lingkungan kerja, dan manajemen kepemimpinan.
2.           Apa latar belakang timbulnya masalah mutu SDM dan masalah-masalah lainnya yang pernah dihadapi perusahaan lain? Cara pendekatan yang bagaimana yang pernah dibuat dan dilakukan? Siapa petugasnya? Apa  hasilnya dan faktor-faktor yang menyebabkannya? Apa persamaannya dengan kondisi kini?
 3.           Apa pengaruh dan hubungan antara masalah mutu SDM yang dihadapi kini dengan tujuan, rencana, kebijaksanaan dan program bisnis dari pelaku bisnis  lainnya? 

 c.   Identifikasi Kebutuhan
Dari analisis data manajer dapat merumuskan kebutuhan perusahaan misalnya tentang mutu SDM. Identifikasi ini menyajikan suatu elaborasi dari model perencanaan SDM yang telah ada. Penilaian kebutuhan khalayak mengacu kepada penentuan dan luasnya kondisi-kondisi yang diinginkan atau yang tidak diinginkan. Identifikasi kebutuhan baik yang dirasakan dan yang tidak dirasakan ini juga tampak sebagai langkah yang paralel dari spesifikasi suatu tujuan perencanaan mutu SDM.

  d.   Perumusan Tujuan
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari proses perencanaan mutu SDM. Sasaran-sasaran khusus dapat dijabarkan dari tujuan umum dan biasanya bersifat kuantitatif dan dapat dicapai dalam perspektif waktu tertentu.Perumusan tujuan menyangkut berbagai segi yaitu : (a) realistis dan  dapat dicapai, (b) ditujukan pada populasi yang terbatas dalam kondisi yang tertentu, (c) adanya kerangka waktu yang jelas, (d) dalam situasi tertentu dan (e) dapat diamati dan diukur. Dalam perumusan tujuan tersebut, kendala-kendala yang membatasinya perlu diperhitungkan seperti dana, SDM, perubahan produk yang diinginkan pelanggan, dan pengetahuan teknis dalam perencanaan mutu SDM. Intinya suatu penentuan tujuan haruslah realistis. Dari perumusan ini maka kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan dapat dijabarkan.

  e.   Perancangan Tindakan Alternatif
      Tahap ini mengacu pada pengembangan atau identifikasi dari berbagai cara untuk mencapai tujuan. Masalah-masalah mutu yang sudah diidentifikasikan perlu dicari cara pendekatannya. Dalam banyak cara yang berorientasi pada tujuan dan jangka panjang, maka tindakan-tindakan yang telah lalu perlu dipertimbangkan untuk pengembangan alternatif-alternatif baru.

  f.    Perkiraan Konsekuensi dari Tindakan Alternatif
       Pada tahap ini manajer perlu merumuskan beberapa tindakan alternatif berdasarkan analisis sebab akibat, dan positif negatifnya dari kemungkinan-kemungkinan resiko yang muncul (minimum resiko). Pengaruh-pengaruh ini dapat diukur baik secara langsung (uji-coba) yaitu dalam kaitan dengan peubah dari tujuan yang akan dicapai atau secara tidak langsung yaitu dari pengaruhnya terhadap tujuan lain. Konsekuensi-konsekuensi selalu diperkirakan dari pengalaman-pengalaman empiris dan pengetahuan-pengetahuan yang ada tentang gejala atau anggapan yang masuk akal.

 g.   Pemilihan Tindakan
      Dari analisis konsekuensi tindakan alternatif manajer dapat menetapkan mana tindakan alternatif yang kecenderungannya paling tepat untuk mencapai tujuan. Misalnya pengembangan mutu SDM. Dalam pemilihan ini sering dilibatkan kriteria khusus misalnya, waktu, biaya, kemudahan pelaksanaan dan persepsi manajemen atau karyawan. Selain itu juga dipertimbangkan kemampuan dari beragam unit yang terlibat dalam proses pendekatan masalah ini.

  h.  Penyusunan Rencana Kerja Operasional
       Setelah tindakan alternatif diputuskan maka langkah manajer berikutnya adalah penyusunan rencana operasional. Rencana ini merupakan uraian secara terinci bagaimana cara kerja melaksanakan tindakan alternatif tersebut, termasuk siapa yang  bertugas, dimana dan kapan akan dikerjakan. Mulailah dengan mengidentifikasi prioritas berdasarkan isu paling penting, menetapkan output, melibatkan orang, dan menetapkan skedul kerja termasuk batas waktu pelaksanaan kerja serta pola kordinasinya.

  i.     Pelaksanaan Rencana Kerja
       Setelah rencana kerja dibuat maka langkah berikutnya adalah pelaksanaan rencana kerja. Tahap ini akan menjawab tujuan dari program rencana secara operasional. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan pengendalian dan pengarahan pelaksanaan program sehingga mampu menciptakan suasana kerjasama yang menggairahkan di antara tim pelaksana.

  j.     Evaluasi
       Evaluasi mengacu kepada penetapan hasil-hasil nyata yang dicapai dengan perangkat tindakan yang dipilih atau dengan rencana kerja tertentu. Dengan evaluasi ingin diketahui sejauh mana hasil yang dicapai telah memenuhi tujuan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu diketahui seberapa jauh situasi lain di sekitarnya terpengaruh oleh palaksanaan program. Evaluasi dapat dilaksanakan pada aspek proses maupun hasil, baik dalam segi teknis maupun ekonomi dari pengembangan SDM.

  k.  Proses Umpan-balik
       Akhirnya evaluasi menghasilkan proses umpan balik yang dituangkan dalam proses rencana pendekatan masalah lagi. Hal demikian penting untuk mengetahui seberapa luas tujuan pengembangan SDM telah dicapai, untuk menetapkan apakah ada tambahan tujuan baru atau perubahan sasaran tujuan, dan untuk mengetahui apakah ada perangkat tindakan alternatif yang baru serta masalah-masalah apa yang telah muncul.